haripinhurrya

Menyatukan sebuah kata yang tercecer

Thursday, August 24, 2006

MENYIASATI HAMBATAN MENULIS Oleh Fahri Asiza

Sebenarnya, masalah ini sangat klise. Karena, bukan hanya ketika hendak menulis saja kita mendapatkan hambatan, tapi dalam kegiatan apa pun, yang namanya hambatan itu selalu saja muncul. Oke, karena ini berkaitan dengan tulis menulis, jadilah pembicaraan kita kali ini tentang hal itu.
Hambatan yang selalu mendasar adalah tentang : ide, mood dan waktu. Kita pernah membicarakannya pada tulisan terdahulu. Silakan, teman-teman mengklik di file sebelumnya. Yang ingin saya bicarakan di sini adalah mengenai saat ketika akan menuliskan ide atau gagasan yang kita miliki.
Banyak yang mempunyai masalah dengan hal ini. Ketika hendak menuliskan, sementara ide sudah kita punya, mood sedang bersahabat dan waktu kita miliki, tapi kita tak mampu menuliskannya. Kalau pun mampu, banyak yang masih “kurang puas” dengan tulisannya sendiri.
Tentunya kita semua pernah membaca bermacam buku teori mengarang, yang banyak sekali mengajarkan trik dan tips menulis. Dan jelas itu sangat bermanfaat. Nah, coba gabungkan dengan apa yang saya sarankan di bawah ini.
Sebenarnya menyiasati hambatan menulis ini sangat sederhana. Selagi kita memiliki semua itu, gabungkan energi kita dengan energi yang ada di sekeliling kita. Maksudnya begini, gunakan sebaik mungkin apa pun yang ada di sekitar kita. Kalau kita saat ini menulis di kamar tertutup, kita bisa menatap tembok di hadapan kita. Atau melirik ke tembok di sebelah kanan kiri kita. Bayangkan, ya, bayangkan, adegan demi adegan yang hendak kita tuliskan itu terpampang lebar di tembok-tembok itu. Biarkan mereka hidup. Biarkan mereka bergerak dan kita berusaha menjadi seorang penonton yang baik.
Bila hal ini tidak bisa kita dapatkan, pandangi layar monitor kita. Jangan dulu memikirkan kata demi kata yang hendak kita tuliskan. Mainkan imajinasi kita. Biarkan adegan demi adegan itu muncul di layar monitor kita (dalam imajinasi tentunya). Dengan cara seperti ini, akan ada kemudahan pendahuluan sebelum mencari dan menyusun kata demi kata.
Oke, bila itu tidak bisa kita lakukan juga, coba trik berikutnya :
1. Jadikan alam pikiran kita sebagai sebuah layar lebar yang dengan mudah kita tembus untuk melihat adegan demi adegan. Mainkan segala imajinasi. Jangan menuliskannya dulu. Mainkan dan mainkan, biarkan semuanya bergerak dan mengalir. Bila kita melakukan ini dan sudah terbiasa, segala macam cerita akan muncul begitu saja (biasanya).
2. Setelah kita menemukannya dan melihat gambaran adegan demi adegan itu, boleh kita cari bagaimana endingnya (kalau bisa, masalah ending diabaikan saja dulu). Yang terpenting, kita mendapatkan setting, tokoh, ide cerita dan konflik dalam cerita itu.
3. Mulailah kita menulis. (Teman-teman bisa klik di file sebelumnya, tentang bagaimana membuka sebuah cerita) Biasanya, saat menuliskan adegan yang terpampang di imajinasi kita, akan berbeda dengan hasil tulisannya. Abaikan masalah itu. Teruskan menulis. Bikin kronologisnya dengan rapih. Abaikan pula masalah ada salah pengetikan, salah eja, atau salah apa pun. Teruskan saja.
4. Cobalah dengan memulai cerita dari berbagai segi. Bisa dimulai dari dialog dulu, atau tentang deskripsi dulu, atau apa saja. Setelah oke, pilihlah salah satu dari apa yang kita tuliskan itu. Yang mana yang ingin kita pakai. Tentunya hanya satu saja yang bisa kita gunakan, dan yang lain itu bukan berarti tidak ada gunanya. Tapi menunjukkan semangat dan latihan kita.
5. Bermainlah dengan kata-kata. Boleh bermetafora atau lugas saja. Dalam beberapa cerita, saya menulis tidak perlu bermetafora. Dalam beberapa cerita, saya menulisnya dengan mempergunakan metafora. Dalam beberapa cerita, saya mengkombinasikannya. Ini bebas-bebas saja, terserah masing-masing ingin menuliskannya.
Oke, silakan mencoba trik ini dan mudah-mudahan berguna.
***
di ambil dari : http://www.rumahdunia.net/wmview.php?ArtID=309

0 Comments:

Post a Comment

Subscribe to Post Comments [Atom]

<< Home